Taukah anda bahwa hidup adalah sebuah sekumpulan managemen. Hal itu terlihat dari segala hal yang kita lakukan pasti membutuhkan managemen yang rapih. Jika satu hal ini kita acuhkan, dapat dipastikan hidup kita akan berantakan
Satu diantara sekian kasus yang banyak orang kewalahan dan berantakan akibat managemen yang kacau adalah urusan hutang-piutang. Pasti kita tidak asing dengan istilah gali lubang tutup lubang. Satu kondisi dimana seseorang berhutang hanya untuk menutup hutang sebelumnya.
Diantara penyebab utama yang familiar di masyarakat kita dalam kasus ini adalah ketika seseorang ingin memiliki sebuah usaha atau bisnis tetapi dia tidak memiliki modal, atau memiliki modal tetapi tidak cukup untuk menjalankan bisnis yang dia angan-angankan. Kemudian dia mencari pinjaman dengan sistem riba. Seiring berjalannya waktu, dengan banyak faktor yang ada ternyata bisnisnya tidak berjalan sesuai angan-angan. Sementara hutang awal belum terlunasi dan tidak ada keuntungan dari bisnis yang bisa di gunakan untuk melunasi hutang. Akhirnya hutang pun dicari lagi untuk menutupi utang sebelumnya.
Satu contoh lain yang tidak kalah familiarnya adalah kondisi dimana seseorang melakukan pengadaan barang dengan cara berhutang. Barang yang diharapkan akan melancarkan bisnisnya dan angan-angan besar bahwa dengan pengadaan barang tersebut keuntungan semakin melejit, akan tetapi tanpa dia sadari usaha pendukung yang lebih terdorong karena faktor gengsi itu justru menjadi petaka bagi dirinya. Dan kembali lagi, hutang pun harus dia lakukan untuk menutup hutang sebelumnya.
Yang harus kita tanamkan terlebih dahulu dalam pikiran kita adalah bahwa menyelesaikan hutang dengan gali lubang tutup lubang bukanlah cara yang sepenuhnya tepat untuk menyelesaikan masalah, hal itu justru hanya akan menambah masalah.
Coba kita telusuri diantara akar permasalahannya. mulailah bertanya pada diri sendiri, apakah hutang yang akan kita lakukan sudah dengan perhitungan yang matang. Jangan sampai hutang tersebut hanya karena ego demi kesenangan semata.
Terkusus pada kasus yang sudah terlanjur terjadi, maka diantara solusi yang harus dijalankan adalah segera memangkas pengeluaran yang tidak terlalu penting atau masih bisa ditunda. Kalau gaji harus digunakan untuk membayar hutang lebih banyak, tekan angaran untuk kesenangan semata atau hanya sekadar untuk menambah keren saja.
Pada saat kondisi terdesak seperti ini, mulailah lebih jeli melihat potensi lain pada diri kita. Sebisa mungkin mencari penghasilan tambahan, dengan berbekal kemampuan yang sudah ada, jangan bereksplorasi lagi dan mengandalkan angan-angan dan bayang-bayang indah saja. Cukuplah kegagalan di pengalaman pertama menjadi guru, jangan sampai terulang kesalahan yang sama. Harus lebih jeli melihat dimana potensi dan kemampuan yang benar-benar ada pada diri kita.
Sungguh, diantara penyebab kita terjatuh adalah karena terlalu tinggi menjunjung gengsi. Hingga dominasi ingin terlihat keren dengan bisnis yang dijalankan, walaupun sebenarnya bakat dan minat kita bukan di sana tempatnya. Maka kurangi gensi, ingin keren dan hal yang tidak penting lainya. Jujurlah pada diri sendiri dan bermainlah pada wahaya yang memang kita tidak phobia didalamnya.
Disinilah letak gengsi kita harus kita turunkan. Sudah bukan saatnya mengejar penilaian orang dan mengikuti tren pada tempat yang salah. Jangan ragu untuk menjual aset yang tidak terlalu bermanfaat. Demikian itu agar hutang bisa lebih cepat dilunasi. Sembari memikirkan strategi bisnis yang baik jika hutang tersebut terkait bisnis.
Dan yang tidak kalah urgen untuk kita perhatikan adalah, bahwa sebenarnya ibadah juga perlu dikoreksi karena bisa jadi lubang baru itu muncul karena kita jauh dari mendapat pertolongan Allah.
Kenapa kita tidak ditolong oleh Allah? karena kita sendiri tidak mau dekat dengan Nya dan tidak mau menata ibadah kita. Kalau masih jarang pergi ke masjid, kepala saja tidak pernah digunakan untuk sujud. Sajadah dan perlengkapan shalat dipakai hanya untuk shalat Idulfitri saja, lalu bagaimana bisa berharap mendapat pertolongan dari Allah.
Coba kita renungkan kenapa pertolongan Allah tak kunjung datang dan kita terus merasa susah saat ini. Padahal Allah dikenal Maha Baik dan Maha Segalanya. Maka jelas jawabannya karena ketakwaan kita yang bisa jadi tidak kita manage terlebih dahulu, takwa itu membuka jalan keluar dan menyebabkan rezeki itu datang dari pintu mana saja yang tak disangka-sangka. Allah Ta’ala berfirman
وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ
وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ
اِنَّ اللّٰهَ بَالِغُ اَمْرِهٖۗ قَدْ جَعَلَ اللّٰهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا
Dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu. QS. At-Talaq Ayat 3
Marilah kita kuatkan lagi ketakwaan kita. Imbangkan antara ikhtiyar dan tawakal dan percayakan semua hasil kepada Allah dengan selalu mengedepankan husnudhon dalam perjuangan kita.
Silahkan tonton video ini sampai selesai agar kita bisa tahu jawabannya,
Kunjungi Juga Akun Official kami, Agar Anda tidak ketinggalan Seputar Artikel Yang Bermanfaat dan Info Property Syariah Berikutnya :
Kunjungi Official Website kami : HunianKita.co.id
Telegram : t.me/huniankita
Instagram : https://www.instagram.com/huniankita.co.id
Facebook : https://facebook.com/huniankita.co.id
Tiktok : https://tiktok.com/@huniankita.co.id
Youtube Official Channel : huniankita.co.id/youtube
Twitter : twitter.com/hunian_kita
Linkendin : linkedin.com/in/huniankita
solusi bayar hutang,
solusi bayar hutang,
solusi bayar hutang cepat lunas,
solusi bayar hutang pinjol,
solusi bayar hutang tanpa riba,
solusi bayar hutang mendesak,
solusi bayar hutang ke rentenir,
solusi bayar hutang ratusan juta,