Memiliki rumah atau hunian pribadi merupakan salah satu impian yang di idam-idamkan semua orang. Ini bukanlah impian yang ringan dan mudah untuk diwujudkan. Sebab membangun atau membeli rumah di zaman sekarang jelas membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Dibutuhkan strategi dan perencanaan yang matang agar tidak salah langkah hingga menyesal dikemudian hari.
Oleh karenanya harus benar-benar diperhatikan dalam memilih rumah, tidak hanya dalam perkara yang terlihat indah dimata saja, akan tetapi harus diperhatikan bagaimana syariat di sertakan dalam ikhtiyar kita. Dari sinilah karakter dan kepribadian kita terukur, seberapa dewasa kita dalam menyikapi pemilihan rumah yang baik untuk keluarga dan agama
kita.
Kita ibaratkan seperti anak kecil dan orang dewasa yang sedang sakit batuk. Akan sangat terlihat perbedaan keduanya ketika sama-sama membuka kulkas dan didapati di dalamnya hanya ada satu obat batuk dan satu eskrim. Dengan sakit yang sama, anak kecil pasti akan memilih eskrim yang dia temukan sementara orang dewasa dengan pemikiran jangka panjang akan memilih obat batuk, karena dia tau arah dan tujuan serta dampak baik dari tidak memilih eskrim dan lebih memilih obat batuk.
Seperti itu pula dalam perkara memilih rumah. Di sini kita tidak hanya sedang di dihadapkan pada permasalahan suka atau tidak suka saja. Karena nafsu atau keinginan jika tidak dikontrol dengan syariat akan membawa kita pada jalan yang terlarang. Walhasil transaksi pembelian rumah dengan jalan riba dengan segudang iming-imingnya akan menjadi prioritas orang-orang yang jauh dari pemahaman syariat yang benar. Berbeda sekali dengan seorang muslim yang mampu meletakkan akalnya di bawah syariat. Mereka dapat menunjukan seberapa paham dalam mengambil keputusan dan melangkahkan kakinya menuju pilihan transaksi yang aman dari kemurkaan Allah.
Orang-orang seperti ini tidak akan tergiur oleh transaksi riba hanya untuk mendapatkan hunian yang terbaik dimata mereka. Walaupun pada realitanya Masih banyak umat islam yang mempraktekkan dan mengamalkannya. Begitu banyak orang terlibat. Bahkan, hampir tidak ada aktivitas ekonomi dan bisnis saat ini yang bebas dari riba.
Diantara alasan mengapa begitu mudahnya orang-orang terjerumus dalam transaksi riba ketika membeli atau membangun rumah, karena mereka menganggap ini adalah hal ringan, masalah sepele dosanya kecil, sehingga Jika yang diambil kecil, mungkin dianggap tidak berdosa. Bahkan menganggap riba bukan permasalahan besar yang harus ditakuti umat islam.
Ini adalah kekeliruan yang besar. Andai mereka tau seberapa besarnya ancaman syariat ini terhadap para pelakunya, walaupun sekecil apapun transaksi yang mereka lakukan pasti mereka akan berfikir ulang. Ingatlah akan ancaman Allah Ta’ala ,
“Orang-orang yang mengambil riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kerasukan syetan lantaran (tekanan) penyakit gila.”
(QS Al-Baqarah : 275)
Dalam sebuah riwayat dari Abu Said al Khudri Nabi Shallallahu’alaii wa sallam menceritakan, Pada waktu aku dimirajkan ke langit, aku memandang ke langit dunia, ternyata disana terdapat banyak orang yang memiliki perut seperti rumah-rumah besar dan telah doyong perut-perut mereka. mereka dilemparkan dan disusun secara bertumpuk di atas jalur yang dilewati oleh para pengikut firaun. mereka diberdirikan di dekat api neraka setiap pagi dan sore hari. mereka berkata, Wahai Rob kami, janganlah pernah terjadi hari kiamat.
Aku tanyakan,”Hai Jibril siapa mereka?”.
Jawabnya, Mereka adalah para pemakan riba dari kalangan umatmu yang tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kerasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila. (HR. Al Ashbahani)
Disisi lain Allah kerap kali menyandingkan ancaman riba dengan takwa. Ini memberi isyarat kepada kita bahwa takwa adalah jalan terbaik untuk dapat berlepas diri dari jeratan dosa transaksi riba. Seperti yang terlihat dalam salah satu firman Nya :
“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kalian kepada Allah dan tinggalkanlah sisa transaksi riba jika kalian memang orang- orang yang beriman. Jika kalian tidak melakukan itu maka ketahuilah bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangi kalian…”
(QS Al-Baqarah : 278-279)
Ketakwaan akan menuntun kita pada jalan terbaik. Menghindarkan kita dari tergiur pada pembelian atau pembangunan rumah dengan sistem riba. Sungguh beruntung orang-orang yang hidup damai bersama keluarga ditempat tinggal yang bersih dari transaksi terlarang ini. Mereka menjalani kehidupan yang jauh dari ancaman siksaan neraka akibat dosa riba. Sehingga lebih fokus dalam upaya mengumpulkan bekal terbaik, bekal ketakwaan yang akan kita bawa menuju tempat kembali yang sebenarnya. Seperti firman Allah
وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى
“Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa.”
(QS.Al-Baqarah: 197)
Lihat Videonya di Channel Youtube Official kami :
Join Menjadi Agen Marketing Property Syariah Kami GRATIS di :
=> https://huniankita.co.id/mitra
Kunjungi Juga Akun Official kami, Agar Anda tidak ketinggalan Seputar Artikel Yang Bermanfaat dan Info Property Syariah Berikutnya :
Website : https://huniankita.co.id
Telegram : t.me/huniankita
Instagram : https://instagram.com/huniankita.co.id
Facebook : https://facebook.com/huniankita.co.id
Tiktok : https://tiktok.com/@huniankita.co.id
Youtube : huniankita.co.id/youtube
Twitter : twitter.com/hunian_kita
Linkendin : linkedin.com/in/huniankita
Rumah Sesuai Syariah
rumah sesuai syariat islam
desain rumah sesuai syariah
Rumah Syariah
rumah syariah purwokerto
rumah syariah semarang
rumah syariah
rumah syariah solo
rumah syariah purbalingga
rumah syariah jakarta
rumah syariah tanpa dp
rumah syariah cicilan 2 juta
rumah syariah bandung
rumah syariah cicilan 1 juta di bogor
cara memiliki rumah
cara memiliki rumah di usia muda
cara memiliki rumah subsidi
cara memiliki rumah sebelum umur 30 tahun
cara memiliki rumah sendiri dengan gaji kecil
cara memiliki rumah tanpa kpr
cara memiliki rumah tanpa riba
cara memiliki rumah dengan gaji kecil
cara memiliki rumah susun di jakarta