Menikmati waktu santai bersama keluarga, bersama pasangan dan anak-anak yang masih bertumbuh besar adalah kebahagiaan dan impian semua pasangan suami istri. Karena diantara tujuan umum kita menikah adalah untuk melanjutkan keturunan. sungguh menjadi satu kebahagiaan dan pencapaian tersendiri ketika dapat menikmati moment kebersamaan bersama mereka.
Akan tetapi, disisi lain ada banyak pasangan yang diuji dari jalur ini. Sebagian dari mereka belum dipercaya memiliki keturuan, walaupun sudah menikah dalam waktu yang lama. Sebagian yang lain diuji dengan diambilnya kembali titipan itu di usia mereka yang masih belia. Untuk keadaan yang kedua ini secara kusus Allah Ta’ala memberika kabar gembira dibalik musibah yang ditakdirkan untuk mereka.
Kehilangan buah hati tercinta adalah musibah yang amat mendatangkan kesedihan. Siapa saja akan merasa sangat kehilangan, sehingga dibutuhkan kesabaran dan ketegaran yang ekstra untuk menerima dan menghadapi cobaan tersebut. Akan tetapi, harus kita fahami bersama bahwa dibalik musibah yang berat ini ada hikmah besar yang Allah siapkan untuk orang tua yang ditinggalkan.
Karena kabar baiknya Jika sepasang suami istri mempunyai anak yang meninggal ketika masih bayi atau belum baligh , keadaan ini akan dapat menyelamatkan orang tua tersebut dari siksa ketika berada di padang makhsyar?
Terdapat beberapa dalil yang menunjukkan bahwa Allah memberikan pahala istimewa bagi para orang tua yang anaknya meninggal sebelum baligh. Dengan syarat, orang tua tetap bersabar dan ridha kepada keputusan Allah.
Dalam hadis dari Abu Musa al-Asy’ari, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Apabila anak seorang hamba meninggal dunia, maka Allah bertanya kepada malaikat, ‘Apakah kalian mencabut nyawa anak hamba-Ku?‘ Mereka menjawab, ‘Ya’. Allah bertanya lagi, ‘Apakah kalian mencabut nyawa buah hatinya?‘ Mereka menjawab, ‘Ya’. Allah bertanya lagi, ‘Apa yang diucapkan hamba-Ku?‘ Malaikat menjawab, ‘Dia memuji-Mu dan mengucapkan inna lillahi wa inna ilaihi raajiun‘. Kemudian Allah berfirman, ‘Bangunkan untuk hamba-Ku satu rumah di surga. Beri nama rumah itu dengan Baitul Hamdi (rumah pujian)‘.” (HR. Tirmidzi 1037, Ibu Hibban 2948 dihasankan al-Albani)
Riwayat tersebut menggambarkan keadaan orangtua yang ditinggalkan dapat menunjukan sikap sabar dan tabah menerima cobaan yang Allah berikan kepada mereka. Mereka menyadari bahwa semua yang Allah titipkan pasti akan diambil kembali. Termasuk anak keturuan, walaupun diambil lebih cepat, mereka tetap menerima kenyaatan dengan sabar dan tabah, menyerahkan sepenuhkan takdir yang mereka terima hanya kepada Allah Ta’ala.
dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Tidaklah seorang muslim yang ditinggal mati oleh tiga anaknya, yang belum baligh, kecuali Allah akan memasukkannya ke dalam surga dengan rahmat yang Allah berikan kepadanya.” (HR. Bukhari 1248 dan Nasai 1884)
Kemudian, dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Siapa yang ditinggal mati tiga anaknya yang belum baligh, maka anak itu akan menjadi hijab (tameng) bag inya dari neraka, atau dia akan masuk surga.” (HR. Bukhari – bab 91)
Penyebutan tiga anak dalam riwayat tersebut tidaklah menjadi batasan secara kusus. Sebab dalam riwayat yang lain didapati adanya kebaikan yang sama tetap akan didapatkan orangtuanya tanpa membatasi hanya pada tiga anak saja.
diriwayatkan oleh imam Muslim dari Abu Hasan, beliau berkata:“Aku berkata kepada Abu Hurairah, kedua anakku telah meninggal, bisakah engkau menyampaikan sebuah hadits dari rasulullah ﷺ untuk menghibur hati kami?
Beliaupun berkata: iya, anak – anak kaum muslimin yang masih kecil, mereka adalah penghuni surga, ia nantinya akan bertemu dengan orang tuanya lalu memegang bajunya, seperti aku memegang bajumu ini, dan ia tidak melepaskannya sampai Allah ﷻ memasukkan orang tuanya ke dalam surga.”
( HR. Muslim : 2635).
Termasuk bayi keguguran, yang meninggal dalam kandungan. Bayi-bayi inipun dikabarkan dapat membawa orangtua mereka ke surga. Maka sungguh kabar ini mestinya dapat menjadi pengobat rindu dan penguat hati bagi siapapun yang ditinggalkan sang buah hati.
Dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shalallahu alaihi wa Sallam bersabda,
“Demi Dzat yang jiwaku berada di tangannya, sesungguhnya janin yang keguguran akan membawa ibunya ke dalam surga dengan ari-arinya APABILA IBUNYA BERSABAR (atas musibah keguguran tersebut).” (HR Ibnu Majah 1609 dan dihasankan al-Mundziri serta al-Albani)
Sungguh beruntung setiap orang tua yang diuji dengan diambil lebih awal titipan ini kemudian dia bersabar dan tawakal. Kesedihan yang mereka rasakan di dunia akan berbuah manis di akherat. Seolah terbayarkan semua kesedihan dan kesabaran yang mereka perjuangkan.
Tonton Videonya di Youtube :
Join Menjadi Agen Marketing Property Syariah Kami GRATIS di :
=> https://huniankita.co.id/mitra
Kunjungi Juga Akun Official kami, Agar Anda tidak ketinggalan Seputar Artikel Yang Bermanfaat dan Info Property Syariah Berikutnya :
Website : https://huniankita.co.id
Telegram : https://t.me/huniankita
Instagram : https://instagram.com/huniankita.co.id
Facebook : https://facebook.com/huniankita.co.id
Tiktok : https://tiktok.com/@huniankita.co.id
Youtube : huniankita.co.id/youtube
Twitter : twitter.com/hunian_kita
Linkendin : linkedin.com/in/huniankita
anak meninggal
anak meninggal dalam kandungan
anak meninggal duluan
anak meninggal sebelum baligh
anak meninggal apakah kesalahan orang tua
anak meninggal dunia
anak meninggal siapa ahli warisnya
anak meninggal dalam kandungan dalam islam
anak meninggal dalam islam