Bahayanya Meniup Minuman Dan Makanan

0
683

Saat akan mengkonsumsi makanan atau minuman panas, kebanyakan orang pasti akan meniupnya agar cepat dingin. Cara ini bisa membuat makanan itu bisa cepat dikonsumsi.

Tapi, sadarkah anda bahwa ternyata kebiasaan ini justru memberikan dapat buruk terhadap tubuh kita. Dampak buruk ini tidak hanya dapat terlihat dari bagaimana agama islam melarang melakukannya akan tetapi juga berdasarkan ilmu kedokteran meniup makanan atau minuman memang berpengaruh buruk terhadap kesehatan, bagaimana itu bisa terjadi, simak penjelasan Bahayanya Meniup Minuman Dan Makanan .

Bukti akan kesempurnaan agama islam ini adalah detailnya agama ini mengarahkan umatnya pada segala kebaikan, baik itu urusan dunia atau akhirat. Diantara hal detail yang di arahakan dalam islam adalah larangan menium minuman atau makanan. 

Terdapat beberapa hadis yang menunjukkan larangan meniup makanan atau minuman. Diantaranya,

Hadis dari Abu Qatadah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا شَرِبَ أَحَدُكُمْ فَلاَ يَتَنَفَّسْ فِي الإِنَاءِ،

 وَإِذَا أَتَى الخَلاَءَ فَلاَ يَمَسَّ ذَكَرَهُ بِيَمِينِهِ

Apabila kalian minum, janganlah bernafas di dalam gelas, dan ketika buang hajat, janganlah menyentuh kemaluan dengan tangan kanan… (HR. Bukhari 153).

Nada serupa di sampaikan dalam riwayat lain, dalam sebuah hadits 

dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma,

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى أَنْ يُتَنَفَّسَ

 فِي الإِنَاءِ أَوْ يُنْفَخَ فِيهِ

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang bernafas di dalam gelas atau meniup isi gelas. (HR. Ahmad 1907, Turmudzi 1888, dan dishahihkan Syuaib Al-Arnauth).

Kemudian menjawab pertanyaan kita dilarang menium makanan dan minuman imam An-Nawawi memberikan jawaban,

والنهي عن التنفس في الإناء هو من طريق الأدب مخافة من تقذيره ونتنه وسقوط شئ من الفم والأنف فيه ونحو ذلك

Larangan bernafas di dalam gelas ketika minum termasuk adab. Karena dikhawatirkan akan mengotori air minum atau ada sesuatu yang jatuh dari mulut atau dari hidung atau semacamnya. (Syarh Shahih Muslim, 3/160)

Hal yang sama juga disampaikan Ibnul Qoyim,

وأما النفخ في الشراب فإنه يكسبه من فم النافخ رائحة كريهة يعاف لأجلها ولا سيما إن كان متغير الفم وبالجملة : فأنفاس النافخ تخالطه ولهذا جمع رسول الله صلى الله عليه و سلم بين النهي عن التنفس في الإناء والنفخ فيه

Meniup minuman bisa menyebabkan air itu terkena bau yang tidak sedap dari mulup orang yang meniup. Sehingga membuat air itu menjijikkan untuk diminum. Terutama ketika terjadi bau mulut. Kesimpulannya, nafas orang yang meniup akan bercampur dengan minuman itu. Karena itulah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menggabungkan larangan bernafas di dalam gelas dengan meniup isi gelas. (Zadul Ma’ad, 4/215).

Jika mendinginkan makanan atau minuman dengan cara di tiup itu dilarang, lalu apakah boleh Menggunakan Kipas Angin?

Memperhatikan alasan yang disampaikan oleh An-Nawawi dan Ibnul Qoyim tentang mengapa kita dilarang meniup makanan, bisa kita simpulkan bahwa menggunakan kipas dalam hal ini dibolehkan. Dengan syarat, kipas yang digunakan bukan kipas yang berdebu, yang kotor, sehingga justru menyebarkan penyakit pada makanan atau minuman.

Disisi lain, secara medis aktifitas menium  minuman dan makanan juga sangat tidak di anjurkan.

Berikut dua alasan mengapa tidak boleh meniup makanan yang masih panas sebelum dimakan:

Berpotensi Mengganggu Kesehatan

Menurut dr. Adeline Jaclyn, meniup makanan panas dapat mentransfer mikroorganisme berbahaya.

“Terdapat studi yang meneliti jumlah mikroorganisme pada makanan panas yang ditiup dan tidak ditiup. Didapatkan hasil perbedaan yang signifikan antara keduanya, yaitu lebih banyak mikroorganisme pada (makanan) yang ditiup,” ungkap dr. Adeline.

Senada dengan itu, dr. Dyah Novita Anggraini juga mengatakan bahwa meniup makanan panas dapat menyebabkan kontaminasi mikroorganisme penyebab penyakit.

“Tidak boleh meniup makanan panas. Itu lebih kepada kuman yang ada di mulut atau bakteri di dalam mulut bisa berpindah ke dalam makanan,” ungkap dr. Dyah Novita.

Mengganggu Keseimbangan Asam dalam Tubuh

Saat meniup makanan, tubuh akan melepaskan karbon dioksida (CO2) dan karbon monoksida (CO).

Karbon dioksida yang dilepaskan bereaksi dengan partikel air (H2O) di dalam makanan dan menghasilkan pembentukan asam karbonat (H2CO3).

Karbon monoksida itu sendiri saja sudah beracun. Jadi, jika mengonsumsi makanan setelah meniupnya, tubuh Anda akan kemasukan lebih banyak asam karbonat dan karbon monoksida.

Hal tersebut berisiko mengganggu keseimbangan asam atau alkali tubuh, yang mengakibatkan ketidakseimbangan metabolisme.

Jadi jelas sekarang, bahwa larangan meniup minuman dan makanan dilarang di dalam agama memang mengandung hikmah yang besar, jika kita tidak melakukannya berarti kita menjalankan salah satu syariat islam, sekaligus menjaga diri dari gangguan kesehatan yang disebabkan karenanya.

Sekian video kita kali ini. Sampai jumpa di video selanjutnya, Semoga video ini bermanfaat, jangan lupa like dan share kepada saudara kita yang lain, agar semakin tersebar manfaat dari video ini. Wass … salam hunian kita, wujudkan impian jadi nyata

Lihat Juga Video Terkait :

 

Berikut Artikel Yang Mungkin Anda Tertarik :

Hunian Kita

Wujudkan Impian Jadi Nyata