Apakah kita menyadari, bahwa manusia adalah makhluk yang lemah. Berbagai bahaya dari segala penjuru arah sangat mudah menyerang kita. Maka tidak ada yang mampu memberikan penjagaan kecuali Sang Maha Sempurna, Sang Pencipta alam semesta. Ketika seseorang meyakini bahwa mencari benteng perlindungan terkuat hanya dapat diraih dari Allah Ta’ala, disaat itulah dia akan mengerti bahwa mengikuti sunnah Nabi adalah jalan terbaik mendapatkan perlindungan dari Sang Kholiq.
Satu diantara sunnah Nabi Shallallahu ‘alahi wa sallam yang sangat penting kita ketahui, adalah pengamalan bacaan Mu’awidzatain. Mu’awidzatain artinya dua bacaan perlindungan, terdiri dari dua surat pendek, yaitu surat An Naas dan surat Al Falaq. Nabi kita shallallahu’alaihi wa sallam sering menggunakan dua bacaan surat ini untuk mengobati keluarganya, termasuk dua cucu beliau hasan dan husain. Dua surat ini adalah suratan pendek yang pada umumnya kaum muslimin sudah menghafalnya. Jadi tidak menjadi halan gan bagi siapapun kaum muslimin untuk terbiasa membacanya, kecuali mereka yang berjiwa pemalas dan jauh dari hidayah syariat islam.
Untuk memaksimalkan pemanfaatan dua surat ini, ada beberapa waktu terbaik yang semestinya tidak ditinggalkan membacanya. Diantaranya waktu pagi dan sore hari. Sebuah riwayat dari Mu’adz bin Abdullah bin Khubaib, dari bapaknya ia berkata, “Pada malam hujan lagi gelap gulita kami keluar mencari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk shalat bersama kami, lalu kami menemukannya. Beliau bersabda, “Apakah kalian telah shalat?” Namun, sedikit pun aku tidak berkata-kata. Beliau bersabda, “Katakanlah.” Namun sedikit pun aku tidak berkata-kata. Beliau bersabda, “Katakanlah.” Namun sedi kit pun aku tidak berkata-kata. Kemudian beliau bersabda, “Katakanlah.” Hingga aku berkata, “Wahai Rasulullah, apa yang harus aku katakan?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Katakanlah (bacalah surah) QUL HUWALLAHU AHAD (surah Al-Ikhlas) dan al-mu’awwidzatain (surah Al-Falaq dan An-Naas) ketika sore dan pagi sebanyak tiga kali, maka dengan ayat-ayat ini akan mencukupkanmu (menjagamu) dari segala keburukan.” (HR. Abu Daud, no. 5082 dan An-Nasai, no. 5428. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).
Dalam riwayat tersebut sangat jelas terlihat bahwa pengamalan bacaan mu’awidzatain dipagi dan sore hari mampu menjaga manusia dari segala keburukan. Membacanya sebanyak tiga kali dan merutinkannya akan menenangkan hati, selayaknya zikir yang kita baca selepas shalat kita. Dan janji akan penjagaan ini bukanlah omong kosong, melainkan ketetapan kebaikan yang sangatlah merugi jika kita tidak mengoptimalkannya. Terlebih dua surat ini adalah surat yang mudah dihafal, bahkan rata-rata kita sudah menghafalnya. Maka alasan apa lagi yang menghalangi kita untuk mengamalkannya.
Bacaan mu’awwidzatain juga sangat dianjurkan dibaca sebelum kita tidur. Atau khususnya untuk orang tua dapat juga mempraktekkan amalan ini bersama anak-anak mereka, sekaligus memberikan edukasi bagi mereka agar nantinya akan terbiasa di waktu sudah dewasa. Sebuah riwayat menjelaskan akan kebaikan membaca mu’awwidzatain pada malam hari menjelang tidur. Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau radhiyallahu ‘anha berkata, “Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika berada di tempat tidur di setiap malam, beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya lalu kedua telapak tangan tersebut ditiup dan dibacakan ’Qul huwallahu ahad’ (surah Al-Ikhlash), ’Qul a’udzu birobbil falaq’ (surah Al-Falaq) dan ’Qul a’udzu birobbin naas’ (surah An-Naas). Kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangan tadi pada anggota tubuh yang mampu dijangkau dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan. Beliau melakukan yang demikian sebanyak tiga kali.” (HR. Bukhari, no. 5017)
Praktek mengusap dua telapak tangan ini merupakan amaliah luar biasa sekaligus berfungsi sebagai rukyah mandiri. Dan bahkan disaat sakit pun amaliah ini dapat dipraktekkan sebagai ikhtiar untuk mendapatkan kesembuhan. Bukhari membawakan bab dalam sahihnya ‘Meniupkan bacaan ketika ruqyah’. Lalu dibawakanlah serupa hadits. Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, dia berkata, “Apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam hendak tidur, beliau akan meniupkan ke telapak tangannya sambil membaca QUL HUWALLAHU AHAD (surah Al-Ikhlas) dan mu’awwidzatain (surah An-Naas dan Al-Falaq), kemudian beliau mengusapkan ke wajahnya dan seluruh tubuhnya. Aisyah berkata, “Ketika beliau sakit, beliau menyuruhku melakukan hal itu (sama seperti ketika beliau hendak tidur, -pen).” (HR. Bukhari, no. 5748)
jadi sungguh besar faidah seorang muslim yang mampu mengamalkan amaliah bacaan mu’awidzatain dan yang semisalnya dalam rutinitas kegiatan sehari-hari. Demikian agar supaya kehidupan kesehariannya senantiasa dijauhkan dari mara bahaya.
simak video lengkapnya :
Join Menjadi Agen Marketing Property Syariah Kami GRATIS di :
Kunjungi Juga Akun Official kami, Agar Anda tidak ketinggalan Seputar Artikel Yang Bermanfaat dan Info Property Syariah Berikutnya :
Website : https://huniankita.co.id
Telegram : https://t.me/huniankita
Instagram : https://instagram.com/huniankita.co.id
Facebook : https://facebook.com/huniankita.co.id
Tiktok : https://tiktok.com/@huniankita.co.id
Youtube : huniankita.co.id/youtube
Twitter : twitter.com/hunian_kita
Linkendin : linkedin.com/in/huniankita
manfaat surat an nas
manfaat surat an nasr
manfaat surat an nas dan al falaq
manfaat surat al falaq dan annas
surat al falaq
surat al falaq latin
surat al falaq dan artinya
surat al falaq latin dan artinya
surat al falaq diturunkan di kota
surat al falaq bahasa indonesia
surat al falaq dan artinya per ayat
surat al falaq terdiri dari berapa ayat
surat al falaq beserta artinya
surat al falaq diturunkan setelah surat
surat an nas
surat an nasr
surat an nas dan artinya
surat an naas diturunkan di kota
surat an naas artinya
surat an nasr latin
surat an nas latin
surat an nasr termasuk golongan surat
surat an naas diturunkan di
surat an naas diturunkan sesudah surat